twitter
rss


1.      Transaksi Perusahaan
Transaksi keuangan adalah peristiwa atau suatu keadaan (kondisi) yang pengaruhnya dapat diukur dengan nilai uang. Oleh karena itu, transaksi keuangan yang terjadi akan mengakibatkan perubahan pada aktiva, kewajiban, atau ekuitas perusahaan. Dengan kata lain mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan perusahaan.
Jenis dan seringnya terjadi transaksi bergantung kepada jenis usaha dan volume kegiatan perusahaan. Walauapun demikian, transaksi-transaksi yang pada umumnya terjadi pada setiap perusahaan yaitu sebagai berikut:

a.       Penerimaan setoran modal dari penanaman modal (pemilik), bisa dalam bentuk uang tunai, atau dalam bentuk gedung, perlatan dan barang-barang modal lainnya.
b.      Pembelian peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas usaha perusahaan, bisa dilakukan secara tunai atau secara kredit.
c.       Penjualan barang atau jasa, bisa dilakukan secara tunai atau secara kredit.
d.      Penerimaan tagihan (piutang) dari debitor.
e.       Pembayaran hutang kepada kreditor
f.       Pembayaran beban-beban.
Transaksi-transaksi di atas merupakan kejadian yang menyangkut pihak ekstern perusahaan sehingga sering disebut transaksi ekstern. Sementara transaksi dalam bentuk keadaan yang biasa timbul dalam perusahaan dan harus dicatat sehubungan dengan penerapan konsep (azas) akuntansi yang lazim, biasa disebut dengan transaksi intern. Sebagai contoh antara lain:
a.       Berkurangnya nilai barang karena susut, rusak, atau karena metode penilaian yang diterapkan.
b.      Penurunan manfaat ekonomi aktiva tetap yang diakui dalam bentuk beban penyusutan (depresiasi).
c.       Adanya aktiva, kewajiban, penghasilan atau beban yang harus diakui dan dicatat pada akhir periode akuntansi. Misalnya asuransi yang belum jatuh tempo, gaji pegawai yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus diterima.
Transaksi-transaksi yang terjadi yang terjadi dalam perusahaan pada dasarnya terkait satu sama lain, suatu jenis transaksi akan diikuti dengan jenis transaksi lain seperti tampak pada transaksi-transaksi diatas, transaksi pembelian peralatan atau perlengkapan dengan pembayaran kredit  diikuti dengan transaksi pembayaran hutang, transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit diikuti dengan transaksi penerimaan tagihan. Transaksi pembelian peralatan akan diikuti pula dengan transaksi penyusutan aktiva tetap. Oleh karena itu catatan transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode juga akan terkait satu sama lain sehingga merupakan suatu kesatuan.

0 komentar:

Posting Komentar